Assalamu
‘alaikum sahabat blogger. Bagaimana
keadaannya?, semoga Allah senantiasa melindungi kita dari fitnah di dunia dan
menjaga kita dri api neraka, amin...
Oke,
pada kesempatan kali ini saya akan memostingkan dengan tema “BAHAYANYA
BERANGAN-ANGAN PANJANG” langsung saja kita mulai pembahasan ini.
Dalam
problematika seperti ini, imam ghozali telah berkata:
Anga-angan
yang berlebihan akan menyebabkan kita pada empat perkara:
Yang
pertama, meniggalkan ketaatan, alasan mereka “suatu saat pasti aku kerjakan,
tapi aku masih banyak waktu, maka dari itu aku melakukannya pada waktu-waktu
yang aku sukai (waktu aku sudah tua) dengan alasan yang sperti ini akan juga
menimbulkan perara yan kedua yaitu diasaat berbuat kesalahan alias dosa
pastilah akan menundan atau tidak bergegas bertaubat alasan mereka hamper sama
yaitu “aku pasti bertaubat, tapi aku masih muda, usiaku masih dini kesempatan
untuk bertaubat ada di depanku, karena aku masih mudah dan pasti berumur
panjang serta pastilah mampu untuk aku melakukannya”. Lantas apakah kalian
tidak mengetahui? Bahwa maut datan secara tiba-tiba dan memaksa bahkan
merenggut jiwa sebelum ia sempat memperbaiki amalnya. Kemudian, akibat yang
ketiga ialah timbulnya rasa hedonisme (mengumpulkan harta) serta menyibukkan
diri dengan urursan duniawi dari pada urusan ukhrowi dalam hal ini mereka
berlasan bahwa “aku takut melarata di masa yang akan datan, karena terkadan aku
akan merasa lemah untuk berkerja dan berusaha. Karena itu mau tidak mau aku
harus memiliki harta yang banyak yan bias di disimpan sebagai jaminan saat
sakit, saat da hari lansia atau saat aku di timpa kamiskinan”. Karena inilah
yang membuatnya semakin cinta dunia dan menjadi rakus bahkan hidupnya hanya
untuk mencari rezeki. Mereka pun mengaku
“ Aku bias berpakaian sepuasnya, untuk musim dinin, ini untuk musim
panas aku berharap berumur panjang. Kebutuhan dimsa tua renta akan semakin
banyak. Karena itu aku harus kaya dari orang lain dengan cara apapun dan tanpa
memerdulikan siapapun”.
Yang
terakhir ialah membuat hati membatu dan melakukan kehidupan akhirat, karena
hidup mereka sudah terkepung dengan kesibukan dunia, dan dengan inilah mereka
melupakan kematian dan alam kubur opini mereka ialah ketika dunia ini sudah meresa
sudah di dapatkan dengan mudah dan merasa sealanya
sudah ada di tangannya seakan-akan dia akan hidup selama-lamanya padahal itu
mustahil, karena dia(orang yang berangan-angan) serta dunia ini hadis yaitu
segala sesuatu yang pasti rusak dan musnah akan waktu, lebih tepatnya yaumul
akhir.
Hal
seperti ini juga si sampaikan sahabat ali bin abi thalib:
“dua
hal yang paling aku takutkan pada diri kalian, panjang angan-angan dan
mengikuti hawa nafsu. Ketahuilah, bhwa panjang angan-angan bias membuat diri
lupa akan akhirat, sedangkan menikuti hawa nafsu bias menghalangi diri dari
kebenaran. Denan demikian seluruh tema pembicaraanmu akan mnarah pada urusan
dunia, memikirakan bagaimna caranya agar bias bertahan hidup di tengah
piku-piku dunia, dan sebaainya. Akhirnya hati menjadi keras dan membatu. Selain
itu, panjang angan-angan juga bias membuatmu sedikit meningat allah
menunda-nuda taubat, banyak bermaksiat, rakus mngeraskan hati, dan tambah
lalai. Bergegsalah dan kmbalilah kepada Allah jika tidak, makaAllah tak akan
memuliakanmu, man alai keadaan yang lebih buruk dari ini, dan mana lagi
kelalaian yang lebih besar dari ini?, kelembutan dan kehalusan hati bias
didapat dengan mengingat kematian, (ingat) kedatangannya tiba-tiba(ajal), alam
kubur(pahala¬kenikmatan¬ ataupun siksa¬pedih¬)
Dari
2 qoul tersebut dapatlah kita ambil hikmah(pelajaran) yaitu:
“kita
haruslah yakin kepada Allah bahwa semua yang ada pada diri kita dan didunia ini
sudah ada yang mengaturny hal ini allah sudah menjelaskan didalam firmannya
Dialah yang menjadikan untuk kalian seluruh yang ada di bumi kemudian Dia menuju langit, maka Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-baqarah:29)
Ayat
tersebut terdapat kata ما " “ dalam kajiannya
ialah apa yang ada (Nampak) dan apa yang tiada (hoib). Yang perlu ditekankan
disini ialah terhadap yang ghoib, dia harus ditanam dalam keyakinan (yaitu)
bahwa Allah itu adalah pengasih dan penyayang. Buktinya ia mengadakan manusia
dan ia juga mnjadikan ala ini hanya untuk menusia, karena dengan inilah
(keyakinn)kunci dari cara membuka ketentraman jiwa dalam menjalani dan
menjalankan hidup dan penghidupan serta dalam mencari dan mencapai wujud hidup
dan kehidupan yang sejati itu. Alquran menerangkan tentang ini dalam
Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah
menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan
dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi,
melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang kepada Manusia.(Al-Hajj:65)
kalau sudah tertanama keyakinan maka tidak aka nada tempat kebimbanan apapun,
baik kelansungan hidup ataupun yang lainnya.
Mak
dari itu kita sebagau muslim haruslah husnudldlon kepada Allah dan harus
yakin kepadanya. Serta ingatlah bahwa angan-angan yang panjang itu hanya sebuah
konsepsi yang peing indah tapi dibaliknya sangatlah menyakitkan yaitu timbulnya
rasa-ras yang buruk diantanya hedonism
egoism, siyirik (karena mendewakan/mentuhan nafsuI) bahkan dia
relakan kenikmatan akirat demi kepentingan duniawi saja. Dalam istilah hal ini
dinamakan الدنيا مزرعة لاخرة dengan demikian
yang kita tanam haruslah benih-benih unggul (yaitu kebaikan) didalamnya karena
besok pastilah tumbuh menjadi tanaman/tumbuhan yan bagus dan pastilah berbuah
yang enak juga dan janganlah sampai menanam sebliknya, karena esok patilah
kalian akan merui, pasti dan Allah tidak pernah melanggar janjinya.