Wednesday, October 23, 2013

Apakah syiah itu ?


Syiah adalah aliran sempalan dalam Islam dan Syiah merupakan salah satu dari sekian banyak aliran-aliran sempalan dalam Islam.
Sedangkan yang dimaksud dengan aliran sempalan dalam Islam adalah aliran yang ajaran-ajarannya menyempal atau menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW, atau dalam bahasa agam
anya disebut Ahli Bid’ah.

Selanjutnya oleh karena aliran-aliran Syiah itu bermacam-macam, ada aliran Syiah Zaidiyah ada aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariah ada aliran Syiah Ismailiyah dll, maka saat ini apabila kita menyebut kata Syiah, maka yang dimaksud adalah aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariah yang sedang berkembang di negara kita dan berpusat di Iran atau yang sering disebut dengan Syiah Khumainiyah.
Hal mana karena Syiah inilah yang sekarang menjadi penyebab adanya keresahan dan permusuhan serta perpecahan didalam masyarakat, sehingga mengganggu dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa kita.
Tokoh-tokoh Syiah inilah yang sekarang sedang giat-giatnya menyesatkan umat Islam dari ajaran Islam yang sebenarnya.

Apa arti kata Syiah menurut bahasa ?

Kata Syiah berasal dari bahasa Arab yang artinya pengikut, juga mengandung makna pendukung dan pecinta, juga dapat diartikan kelompok.
Sebagai contoh : Syiah Muhammad artinya pengikut Muhammad atau pecinta Muhammad atau kelompok Muhammad.
Oleh karena itu dalam arti bahasa, Muslimin bisa disebut sebagai Syiahnya Muhammad bin Abdillah SAW dan pengikut Isa bisa disebut sebagai Syiahnya Isa alaihis salam.
Kemudian perlu diketahui bahwa di zaman Rasulullah SAW Syiah-syiah atau kelompok-kelompok yang ada sebelum Islam, semuanya dihilangkan oleh Rasulullah SAW, sehingga saat itu tidak ada lagi Syiah itu dan tidak ada Syiah ini.
Hal mana karena Rasulullah SAW diutus untuk mempersatukan umat dan tidak diutus untuk membuat kelompok-kelompok atau syiah ini syiah itu.
Allah berfirman : 

     واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا         ( العمران:١۰٣)



“ Dan berpegang teguhlah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kalian bercerai berai (berkelompok-kelompok).”

Tapi setelah Rasulullah SAW wafat, benih-benih perpecahan mulai ada, sehingga saat itu ada kelompok-kelompok atau syiah-syiah yang mendukung seseorang, tapi sifatnya politik.
Misalnya sebelum Sayyidina Abu Bakar di baiat sebagai Khalifah, pada waktu itu ada satu kelompok dari orang-orang Ansor yang berusaha ingin mengangkat Saad bin Ubadah sebagai Khalifah. Tapi dengan disepakatinya Sayyidina Abu Bakar menjadi Khalifah, maka bubarlah kelompok tersebut.
Begitu pula saat itu ada kelompok kecil yang berpendapat bahwa Sayyidina Ali lebih berhak menjadi Khalifah dengan alasan karena dekatnya hubungan kekeluargaan dengan Rasulullah SAW. Tapi dengan baiatnya Sayyidina Ali kepada Khalifah Abu Bakar, maka selesailah masalah tersebut.
Oleh karena dasarnya politik dan bukan aqidah, maka hal-hal yang demikian itu selalu terjadi, sebentar timbul dan sebentar hilang atau bubar.
Begitu pula setelah Sayyidina Ali dibaiat sebagai Khalifah, dimana saat itu Muawiyah memberontak dari kepemimpinan Kholifah Ali, maka hal yang semacam itu timbul lagi, sehingga waktu itu ada kelompok Ali atau Syiah Ali dan ada kelompok Muawiyah atau syiah Muawiyah.
Jadi istilah syiah pada saat itu tidak hanya dipakai untuk pengikut atau kelompok Imam Ali saja, tapi pengikut atau kelompok Muawiyah juga disebut Syiah.
Argumentasi tersebut diperkuat dengan apa yang tertera dalam surat perjanjian atau Sohifah At-tahkim antara Imam Ali dengan Muawiyah, dimana dalam perjanjian tersebut disebutkan:


  هذا ما تقاضى عليه على بن ابى طالب ومعاوية بن ابى سفيان وشيعتهما                                    
( اصول مذهب الشيعة )                       

Ini adalah apa yang telah disepakati oleh Ali bin Abi Talib dan Muawiyah bin Abi Sufyan dan kedua Syiah mereka.

(Ushul Mazhab Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah)

Dengan demikian penyebutan kata syiah pada saat itu memang sudah ada, tetapi hanya dalam arti bahasa dan dasarnya hanya bersifat politik dan bukan landasan aqidah atau mazhab.
Adapun aqidah para sahabat saat itu, baik Imam Ali dan kelompoknya maupun Muawiyah dan kelompoknya, mereka sama-sama mengikuti apa-apa yang dikerjakan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Hal ini dikuatkan oleh keterangan Imam Ali, dimana dalam suratnya kepada Ahli Amsor, beliau menceritakan mengenai apa yang terjadi antara beliau (Imam Ali) dengan Ahli Syam (Muawiyah) dalam perang Siffin sbb:



  كان بدء امرنا انا التقينا والقوم من اهل الشام، والظاهر ان ربنا واحد، ونبينا واحد،        ودعوتنا فى الاسلام واحد، ولا نستزيدهم فى الاسلام بالله والتصديق برسوله، ولا         يستزيدوننا، الامر واحد الا ما اختلفنا فيه من دم عثمان، ونحن منه براء
( نهج البلاغة- ٤٤٨ )         

Adapun mas’alah kita, yaitu telah terjadi pertempuran antara kami dengan ahli syam (Muawiyah dan Syiahnya).

Yang jelas Tuhan kita sama, Nabi kita juga sama dan da’wah kita dalam Islam juga sama. Begitu pula Iman kami pada Allah serta keyakinan kami kepada Rasulullah, tidak melebihi iman mereka, dan iman mereka juga tidak melebihi iman kami.
Masalahnya hanya satu, yaitu perselisihan kita dalam peristiwa terbunuhnya (Kholifah) Usman, sedang kami dalam peristiwa tersebut, tidak terlibat.”
(Nahjul Balaghoh – 448)

Selanjutnya, oleh karena permasalahannya hanya dalam masalah politik yang dikarenakan terbunuhnya Khalifah usman RA dan bukan dalam masalah aqidah, maka ketika Imam Ali mendengar ada dari pengikutnya yang mencaci maki Muawiyah dan kelompoknya, beliau marah dan melarang, seraya berkata:



  انى اكره لكم ان تكونوا سبابين ، لكنكم لو وصفتم اعمالهم، وذكرتم حالهم، كان اصوب    فى القول وابلغ فى العذر، وقلتم مكان سبكم اياهم، اللهم احقن دماءنا ودماءهم، واصلح
  ذات بيننا وبينهم   ( نهج البلاغة -٣٢٣)     
                                           

“ Aku tidak suka kalian menjadi pengumpat (pencaci-maki), tapi andaikata kalian tunjukkan perbuatan mereka dan kalian sebutkan keadaan mereka, maka hal yang demikian itu akan lebih diterima sebagai alasan. Selanjutnya kalian ganti cacian kalian kepada mereka dengan :
Yaa Allah selamatkanlah darah kami dan darah mereka, serta damaikanlah kami dengan mereka
(Nahjul Balaghoh – 323)

Demikian pengarahan Imam Ali kepada pengikutnya dan pecintanya. Jika mencaci maki Muawiyah dan pengikutnya saja dilarang oleh Imam Ali, lalu bagaimana dengan orang-orang Syiah sekarang yang mencaci maki bahkan mengkafirkan Muawiyah dan pengikut-pengikutnya, layakkah mereka disebut sebagai pengikut   Imam Ali
Kembali kepada pengertian Syiah dalam bahasa yang dalam bahasa Arabnya disebut Syiah Lughotan, sebagaimana yang kami terangkan diatas, maka sekarang ini ada orang-orang Sunni yang beranggapan bahwa dirinya otomatis Syiah. Hal mana tidak lain dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka akan hal tersebut. Sehingga mereka tidak tahu bahwa yang sedang kita hadapi sekarang ini adalah Madzhab Syiah atau aliran syiah atau lengkapnya adalah aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyyah).
Oleh karena itu, istilah Syiah Lughotan tersebut tidak digunakan oleh orang-orang tua kita (Salafunassholeh), mereka takut masyarakat awam tidak dapat membedakan antara kata syiah dengan arti kelompok atau pengikut dengan aliran syiah atau Madzhab Syiah. Hal mana karena adanya aliran-aliran syiah yang bermacam-macam, yang kesemuanya telah ditolak dan dianggap sesat oleh Salafunassholeh.
Selanjutnya salafunassholeh menggunakan istilah Muhibbin bagi pengikut dan pecinta Imam Ali dan keturunannya dan istilah tersebut digunakan sampai sekarang.
Ada satu catatan yang perlu diperhatikan, oleh karena salafunassholeh tidak mau menggunakan kata Syiah dalam menyebut kata kelompok atau kata pengikut dikarenakan adanya aliran-aliran Syiah yang bermacam-macam, maka kata syiah akhirnya hanya digunakan dalam menyebut kelompok Rofidhah, yaitu orang-orang Syiah yang dikenal suka mencaci maki Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar. 
Sehingga sekarang kalau ada yang menyebut kata Syiah, maka
yang dimaksud adalah aliran atau madzhab Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah.
Memang dengan tidak adanya penerangan yang jelas mengenai Syiah Lughotan dan Syiah Madhhaban, maka mudah bagi orang-orang Syiah untuk mengaburkan masalah, sehingga merupakan kesempatan yang baik bagi mereka dalam usaha mereka mensyiahkan masyarakat Indonesia yang dikenal sejak dahulu sebagai pecinta keluarga Rasulullah SAW.


Apa yang dimaksud dengan aliran (madzhab)Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah itu ?


Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah adalah salah satu aliran Syiah dari sekian banyak aliran-aliran Syiah yang satu sama lain berebut menamakan aliran Syiahnya sebagai madzhab Ahlul Bait. Dan penganutnya mengklaim hanya dirinya saja atau golongannya yang mengikuti dan mencintai Ahlul Bait. Aliran Syiah inilah yang dianut atau diikuti oleh mayoritas (65 %) rakyat IRAN. Begitu pula sebagai aliran Syiah yang diikuti oleh orang-orang di Indonesia yang gandrung kepada Khumaini dan Syiahnya.
Apabila dibanding dengan aliran-aliran Syiah yang lain, maka aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah ini merupakan aliran Syiah yang paling sesat (GHULAH) dan paling berbahaya bagi agama, bangsa dan negara pada saat ini.
Dengan menggunakan strategi yang licik yang mereka namakan TAGIYAH (berdusta) yang berakibat dapat menghalalkan segala cara, aliran ini dikembangkan.
Akibatnya banyak orang-orang yang beraqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah tertipu dan termakan oleh propaganda mereka, sehingga keluar dari agama nenek moyangnya (Islam) dan masuk Syiah.
Karena didasari oleh Ashobiyah atau kefanatikan yang mendalam, maka aliran ini cepat menjalar dan berkembang, terutama dikalangan awam Alawiyyin (keturunan nabi Muhammad) dan Muhibbin (pecinta mereka). Sehingga bagaikan penyakit kanker yang ganas sedang berkembang didalam tubuh yang sehat, yang ratusan tahun dikenal beraqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
Sebenarnya bagi orang-orang yang berpendidikan agama, wabah ini tidak sampai menggoyahkan iman mereka, tapi bagi orang-orang yang kurang pengetahuan Islamnya, mudah sekali terjangkit penyakit ini.
Dalam situasi yang memprihatinkan ini, bangkitlah orang-orang yang merasa terpanggil untuk melawan dan memerangi aliran tersebut. Berbagai cara telah mereka tempuh, ada yang dengan jalan berceramah, ada yang dengan menulis, bahkan ada yang dengan jalan berdiskusi dan Alhamdulillah mendapat sambutan yang positif dari masyarakat dan dari pemerintah.
Berbeda dengan aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang penuh dengan saling hormat menghormati dan penuh dengan cinta mencintai serta penuh dengan maaf memaafkan karena berdasarkan Al Ahlaqul Karimah dan Al Afwa Indal Magdiroh (pemberian maaf disaat ia dapat membalas) serta Husnudhdhon (baik sangka), maka ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah ini penuh dengan caci maki dan penuh dengan fitnahan-fitnahan serta penuh dengan laknat-melaknat, karena dilandasi dengan Suudhdhon (buruk sangka) dan dendam kesumat serta kefanatikan yang tidak berdasar.
Dapat kita lihat bagaimana mereka tanpa sopan berani dan terang-terangan mencaci maki para sahabat, memfitnah istri-istri Rasulullah SAW, khususnya Siti Aisyah, bahkan Rasulullah sendiri tidak luput dari tuduhan mereka.
Ajaran-ajaran Syiah yang meresahkan dan membangkitkan amarah umat Islam ini, membuat para ulama di seluruh dunia sepakat untuk memberikan penerangan kepada masyarakat. Ratusan judul kitab diterbitkan, berjuta kitab dicetak dengan maksud agar masyarakat mengetahui kesesatan Syiah dan waspada terhadap gerakan Syiah. Dalam menulis kitab-kitab tersebut para ulama kita itu mengambil sumber dan sandaran dari kitab-kitab Syiah (kitab-kitab rujukan Syiah), sehingga sukar sekali bagi orang-orang Syiah untuk menyanggahnya. 
Selanjutnya dengan banyaknya beredar kitab-kitab yang memuat dan memaparkan kesesatan ajaran Syiah, maka banyak orang-orang yang dahulunya terpengaruh kepada Syiah, menjadi sadar dan kembali kepada aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Hal ini tentu tidak lepas hidayah dan inayah serta taufiq dari Allah SWT. Terkecuali orang-orang yang memang bernasib buruk, yaitu orang-orang yang sudah ditakdirkan oleh Allah sebagai orang Syagi (celaka dan sengsara). 
Semoga kita dan keluarga kita digolongkan sebagai orang-orang yang Suada’ atau orang-orang yang beruntung yang diselamatkan oleh Allah dari aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah yang sesat dan menyesatkan.


Description: Apakah syiah itu ? Rating: 4.5 Reviewer: Masykur ItemReviewed: Apakah syiah itu ?
Written by: Muhammad Masykur
EL-MAMBATS Updated at: 9:49 AM

Thursday, October 17, 2013

Penjelasan Nama-nama Surga Dalam Al-Quran




Pada kesempatan kali ini saya akan sediit menjelaskan macam-macam surga, berikut pembagiannya
  •                Surga firdaus


Sebagaimana firman Allah SWT :

  

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka adalah surga firdaus menjadi tempat tinggal”. (Qs. Al-Kahfi : 107).


Artinya : “Dan orang-orang yang memelihara shalat, mereka itu adalah orang-orang yang akan mewarisi (yaitu) yang bakal mewarisi surga firdaus, mereka kekal di dalamnya”. (Qs. Al-Mu’minun : 9-11).
  •       Surga Adn


Sebagaimana firman Allah SWT :




Artinya : “(yakni) surga Adn yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, di dalamnya mereka kekal. Dan itulah (merupakan) balasan bagi orang yang (dalam keadaan) bersih (saat di dunianya dari berbagai dosa)”. (Qs. Thaha : 76).

  •                   Surga Na’im


Sebagaimana firman Allah SWT :

  

Artinya : “Didalam surga-surga yang penuh kenikmatan”. (Qs. Ash-Shaffat : 43)
.



Artinya : “Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan”. (Qs. Al-Hajj : 56).


  

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bagi mereka bakal mendapat surga yang pernuh kenikmatan”. (Qs. Lugman : 8).

  •             Surga Ma’wa


Sebagaimana firman Allah SWT :



Artinya : “Maka sesungguhnya surga ma’walah tempat tinggal (nya)”. (Qs. An-Naziat : 41).


  

Artinya : “Disisinya ada surga tempat tinggal (orang-orang yang bertakwa)”. (Qs. An-Najm: 15).



Artinya : “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Maka bagi mereka mendapatkan surga-surga tempat tinggal, pahala pada apa yang telah mereka kerjakan”. (Qs. As-sajadah : 19).

  •                 Surga darussalam.


Sebagaimana firman Allah SWT :

  

Artinya : “Bagi mereka (di siapkan surga) Darussalam di sisi izhannya dan dia-lah pelindung mereka di karenakan amAl-amal shaleh yang telah mereka kerjakan”. (Qs. Al-An’am : 127).



Artinya : Dan Allah menyuruh (manusia) ke Darussalam (yakni surga), dan memimpin orang yang di kehendaki-Nya kepada jalan yang lurus”. (Qs. Yunus : 25). 

  •     Surga Daarul Muqoomah.


Sebagaimana firman Allah SWT

(

Artinya : “Dan berkatalah mereka : “segala puji bagi Allah yang telah menghapus (rasa) duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami adalah maha pengampun lagi maha mensyukuri”. Yang memberi tempat kami di dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-Nya”. (Qs. Fathir : 34-35).

  •         Surga Maqoomul Aminin


Sebagaimana firman Allah SWT :


  

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa tinggal di dalam tempat yang aman (surga)”. (Qs. Ad-Dukham : 51).

  •            Surga Khuldi.


Sebagaimana firman Allah SWT :


  

Artinya : “Katakanlah, “Apa (siksa) yang seperti itu yang baik, atau surga yang kekal, yang telah di janjikan kepada orang-orang yang bertakwa, sebagai balasan dan kediaman kembali mereka”. (Qs. Al-Furqan : 15).


Description: Penjelasan Nama-nama Surga Dalam Al-Quran Rating: 4.5 Reviewer: Masykur ItemReviewed: Penjelasan Nama-nama Surga Dalam Al-Quran
Written by: Muhammad Masykur
EL-MAMBATS Updated at: 10:00 AM

Tuesday, October 15, 2013

Berdua Dengan Allah


           
Imam alwi alhadad memberikan motivasi kepada kita untuk berdua dengan allah, ya mungkin temanya hanya sebuah majazi (istilahi), yang di maksudkan disini ialah qiyamul lail,
Ada hadith rosul yang beliau cukuplah untuk menguatkan sebuah keutamaan qiyamul lail, yaitu “(rahmat) allah selalu diturunkan ke langit yang paling dekat dengan dunia yang terjadi pada sepertiga malam terakhir , dan pada waktu itu doa-doa di ijabahi, siapa yang meminta maaf akan aku ampuni, siapa yang  meminta sesuatu  akan aku turuti, siapa yang bertaubat maka aku terima hingga waktu shubuh”
ada beberapa opini tentang qiyamul lail oleh para ahli marifat :
  • ·         Mereka ketika qiyamul lail (entah itu sholat tahajud, wiridan atau semacamnya) seperti gamers, ya pasti kalian ketahui bagaimana para pegamers sejati, dia kesyikan dengan permainannya samapi lupa dengan segalanya, eits tapi yang ini bukan karena permainan lho, melainkan karena keasyikan berdua dan berbicara dengan allah, bukan berarti berbicaranya berhadapan, melainkan lebih dari iru, yaitu berbicara dengan kaykinan bahwa allah itu ada di lingkupnya.
  • ·         Mereka berkata, selama 40 tahun saya tidak bisa merasakan kesusahan apapun, msalah apapun, kecuali waktu shubuh telah datang, andai waktu shubuh tak ada, alangkah indahnya hidup ini, bisa mersakan nikmat yang lebih, yaitu berupa rhmat dari allah.
Tapi ingat, kenikmatan ini (qiyamul lail) tak akan tersa dalam qolbu kita, kecuali kita sudah bisa melawan hawa nafsu(pahitnya melwan ngantuk), cara yang paling ampuh yaitu dengan HIMMAH yang kuat.
Contoh kecil dari melawan hawa nafsu, yaitu seorang ulama yang bernama ‘uthbatul ghulam”saya menahan rasa tak nyaman di waktu malam, yaitu belum mersakan nikmta selama 20 tahun, tapi setelahnya, allah memberikan kenikmatan qiyamullail selama 20 tahun”.
Nah beliau saja selama 20 tahun, kita?, baru 2 hari sudah angkat bendera putih dengan nafsu, yah, memang tak salah lagi dengan kata-kata ini “kullu syayin minal kulina wal  biasa”.
Ya setelah menjelaskan fdloil-fadloilnya (keutamaannya), sekrang akan ada solusinya untuk bisa qiyamul lail (ikhtiyar):
  • Tidur qoilul lail (tidur di waktu sebelum sholat dzuhur antara jam 10-jam setngah 12/12)
  • Tidurnya  jangan terlalu malam
  • Yang terakhir maknnya jangan terlalu kenyang, dalam kitab ta’lim mutallim di terangkan, orang yang banyak makannya, maka yang aktivitas yang ingin di lakukan ialah tidur dan tidur, ketika bangun, nanti kepingin untuk tidur lagi...
Mudah-mudahan bermanfaat, ya walaupun tersa sulit, tapi yang penting kita tetap memiliki HIMMAH yang kuat, dan mudah-mudahan juga kita senantiasa bisa menjaga qiyamul lail kita amin....



Description: Berdua Dengan Allah Rating: 4.5 Reviewer: Masykur ItemReviewed: Berdua Dengan Allah
Written by: Muhammad Masykur
EL-MAMBATS Updated at: 9:10 PM

Monday, October 7, 2013

Aneka ragam manusia

Yah, ya, ya. mungkin kali ini judulnya agak aneh, aneka ragam, emangnya hewan apa?, hehehe... bukan sperti itu kok, ini hanya sebuah kata-kata :), ok langsung saja, kali ini saya akan membahasa tema di atas, ya walaupun simpel mudah-mudahan bisa bermanfaat : untuk bagian yang pertama ragam manusia ialaha dia diciptakan oleh allah untuk taat dan dimasukkan kedalam surga, semoga kita termasuk ragam yang ini,yang dimana kita ini disaat hidup dan akhir hayat kita selalu dalam rahmat dan kenikamatan islam , dan tidak masuk pada ragam yang berikut ini, yaitu diciptakana untuk taat tapi tidak di ciptakan untuk ahli surga , dimna selama hidupnya taat dalam beribadah kepada allah, tapi pada sejengkal akhir hayatnya dia melakukan dosa, , kemudian aneka ragam yang ketiga adalah manusia yang di ciptakan tidak untuk taat, dan tidak juga di masukkan ke dalam surga, orang seperti ini adalah orang-orang kafir, baik yahudi, nashrani, hindu, dan buda, untuk yang terkahir dari ragam tersebut ialah, dia di ciptakan untuk tidak taat, tapi pada hakikatnya dia di ciptakan untuk masuk surga. dia mendapatkan petunjuk ketika waktu akhir hayatnya tinggal sejengkal dia taubatan nashuhah, maka dia di masukkan neraka, eits, tapi jngan-jngan nanti berfikiran, "ah maksiat dulu ah, nanti kalau sudah tua taubatnya", hadeh orang-orang seperti ini meremehkan taat,kepada allah, dan watak seperti ini tidak baik untuk kita. karena apa? karena disaat kita meremehkan taat sekvelpun bisa mengakibatkan kita untuk mendapatkan murak dari allah. yah sekian sedikit ilmu yang kudapat, mudah-mudahan kita senantiasa dalam kenikmatan islam dan seklai lagi mudah-mudahan ilmu ini bisa bermanfaat... aminn

Description: Aneka ragam manusia Rating: 4.5 Reviewer: Masykur ItemReviewed: Aneka ragam manusia
Written by: Muhammad Masykur
EL-MAMBATS Updated at: 9:44 AM

Saturday, October 5, 2013

Pelatihan TIK di pondok MBS

Asslamu 'alaikum, akhirnya, pada sian hari ini aku mulai bisa menepotskan untuk yan pertama kali, setelah mendapatka wejangan dari para master-master dari team TIK CERDAS, makasih atas segala ilmu yang kalian berikan, semoga bermanfaat bagi kehidupanku dan semoga juga bisa menjadi syiar agama islam ala ASWAJA(Ahlus Sunnah WAl JAmaah) di masa yang akan datang, maka dari itu perkenankanlah AKU untuk memberikan kesan dan pesan, kesan saya, hal-hal seperti ini sungguh sangat bermanfaat bagi para santri yang gaptek dalam tekonelogi, apalagi di pesantren di larang memakai laptop dan hp, jadi ya tidak tahu perkembangan seperti apa yang ada di dunia maya, sekali lagi sungguh gagasan yang sangat cerdas untuk menggagas ide hal ini. Pesan saya, Lanjutka hal-hal yang seperti ini, karena ini juga termasuk dalam amr ma'ruf nahi munkar. untuk kekurangannya, kami minta maaf yang sebesar-besarnya, sekian dari kami, wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Description: Pelatihan TIK di pondok MBS Rating: 4.5 Reviewer: Masykur ItemReviewed: Pelatihan TIK di pondok MBS
Written by: Muhammad Masykur
EL-MAMBATS Updated at: 10:04 PM
Powered by Blogger.

 
Back to Top