Pada edisi kali ini kita akan
membahas sesuatu tema yang besar yang pada umumnya dianggap sepele oleh halayak
masyarakat awam. Bahkan, lebih parahnya orang yang sudah mengetahui hal yang
bisa murtad pun masih saja kerap melakukannya. Mengenai hal-hal tersebut, maka
dari itu yang akan kita bahas diantaranya ialah, apa defines murtad yang
sebenarnya? Apakah sesui dengan defins yan kita anggap? Kemudan apakah
perbuatan kita ini pernah melakukan apa saja yang membuat murtad? Sehingga
dengan tak sengaja membuat perbuatan itu membawa kepada
kemurtadan. ¬naudzubillah¬, dari sebab itulah tema ini sangatlah perluh
diperhatikan secara detail dan perinci. Serta akan kam berikan jawban yang
telah kami diskusikan sebagai berikut.
Mulanya kita akan mendifinisikan
makn murtad, secara etimologi ialah
keluar, batal. Sedangkan terminology, keluar dari agam islam baik dari
qouli, fi’li, dan i’tiqodi, sengaja atau tak disengaja. Kelima pokok ini akan
dijabarkan sebagai berikut:
Ø
Qouli:
mengkafirkan orang lain dengn sengaja, atau mengucapkan ucapan yan biasa
dipakai oleh orang kafir (bercanda atau tidak) seperti halnya: “haleloya”
(ucapan orang nasroni. Intinya yaitu
ucapan yang digunakan untuk menghina menentang, meremehkan, merendahkan,
mencela suatu perkara yang di tentukan oleh aturan-aturan allah) atau
ucapan-ucapan semacamnya. Lantas kenapa hal n bisa membuat murtad bagi si qoul,
bukankah kalau kita cumin sekedar bercanda tidak apa-apa? Karena ucapan itu kan
hanyaberkenaan dengan sekedar ucapan, dan itu pun juga bercanda, sedangkan aku
masih mempercaya(imamn) kepada tuhanku? Kawan ingatlah, islam
telah melarang kita untuk bercanda dalam perkara yang mempermainkan agama serta problemnya dalam
alquran dijelaskan:
وَلَئِن سَأَلۡتَهُمۡ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلۡعَبُۚ قُلۡ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُونَ ٦٥ لَا تَعۡتَذِرُواْ قَدۡ كَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡۚ إِن نَّعۡفُ عَن طَآئِفَةٖ مِّنكُمۡ نُعَذِّبۡ طَآئِفَةَۢ بِأَنَّهُمۡ كَانُواْ مُجۡرِمِينَ ٦٦
65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang
mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami
hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? 66. Tidak usah kamu
minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan
kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain)
disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.
karena bercanda ialah suatu hal
yang disengaja(tidak mungkin kalau kita tak dalam kedaan sadar bisa bercanda)
maka berarti dengan ucapan yang keluar dari mulut, telah menghina atau
merndahkan aturan allah ini telah membuat suatu kekufuran dan kehancuran
kepadanya. Walaupun dalam hatinya tak ada niatan untuk menghina. Karena hal ini
ialah konsekuensi bercanda atau asal nyeplos.
Ø Fi’li: seprti
menyembah berhala, memaka aksesoris orang-orang kafir (klung slib misalnya)
hal-hal semacam ini memanglah sangat dianggap sepele oleh kebanyakan muslim d
era globalisasi sekarang. Maka dar itulah coba kita lirik sejenak tentang
hakikat iman yang sebenarnya, yaitu mempercayai nabi Muhammad SAW. dan Allah
taala serta ketika percaya haruslah ada perealisasian terhadap kepercayan itu
ykni dengan perbuatan. Jka tdak maka imannya perlu ditanyakan. Kenapa imannya
itu tak berani dinampakkan? Apakh dia ragu dengan kayakinannnya? Lantas kalau
dia iman kenapa menampakkan memakai aksesoris-aksesori yang tek jelas? Buknnkah meniru gaya berarti kita
menyukainya? Terus kenpa lebih suka gaya orang kafir? Bagamna degan keyakinan
atau lebih tepatnya ketettapan kecintaan kita terhadapa man yang selama ini
diperthankan akan keberannya? Bukankah itu suatu kebohongan yang nyata?
Ø Itiqodi:
agu-ragu pada keberadaan Allah, Alquran, hari kiamat, surga neraka pahala
dasiksa atau hal-hal seperti itu yang sudah disepekati oleh para ulama (ijma)
msanya menghalalkan suatu perkara yng teah diharaman atau sebaliknya (untuk
mengenai seab-seba yang dapatmebatlkan iman (murtad) maka dapat dilihat pada kitab
sulamut taufiq, al-ilam, assifa)contoh diatas juga bisa membatalkan iman
dikerenakan juga ada unsur untuk meremehkan, merendahkan atau hal-hal yang
sudah disebutkan diawal pembahasan.
Kemudian
dari pembahsan terbu timbul suatu pertanyaan “apak musyrik itu
murtad?”jawabnnya adalh iy, “enapa isa begini? Karena musyrik ialh salah satu
penyebab diantar sebab musabab yang dapat membatalkan iman. Yaitu menyekutuan allah, sudah jelaslah
tentang orang ini . tpi pelu di ingat kembali ahwa ada perbedaan yang mendalam
antara orang musyrik dengan murtada dan juga orag kafir. Orang musyrik ialah orang yang telah melakukan salah satu
sebab-sebab perbuatan yang dapat membatalkan keimanannya dan ketik orang
yang sudahmembatalka imnnya berarti dia dihukumi murtad. Dan setiaporang
yang murtad itu statusnya kafir. Sedikit penambaha, orang kafir itu bisa di
statuskn kafir kalu dia sudah meninggal, maksudnya kalau dia sudah mati jelas-jelas
kita mengetahui bahwa imannya(batinnya, itiqod) dan dlohirnya (ucapan
perbuatan) dalm keadaan kafir. Sedangkan orang yang kafir (masih hidup) belum
tentu dia meniggal dalam keadaan kafir. Maka dari itulah jangan pernah kita
mengolok orang kafir karena blum tentu dia kelak aka muslim cukuplah kita
emencinya dan berdoa kepada Alla agar senantiasa ma ita dibawa hingga mati. ¬amin¬ serta
sebagai muslim harulah berhati-hati dengan perbuatan yang dapat meurtadkan.
Karena orag yang sudah murtad lebih dari 2 kali dan mengenai mengqodo amal
perbuatannya selama murtad ini terjadi khilah:
v Imam syafii
dan imam hambali mengqodo hanya saat ia mulai murtad sehigganmasu islam. Ja
sudahmurta 2 kali masih menleran ntuk masu isam kembali.
v Sedangkan
menrut imam hanai yangterkenal dengan ketegesanya megatakan orang yang murtad,
semua amalnya terhpuskan dan keta kembali mask islam hau mengqodo mulai kapan
dia balighnya dan disaat orang itu sudah murtad dua kali maka selamnya stausnya
kafir.
Murtad oh mutad,
Kau ini menakutkan sekali untuk diri (kita)
Aku haru berhati-hati lagi,
Supaya kau tak menghampiri dan menyentuh iman islami,
Dan aku memohon kepada sang ilahi
Tuk selau menjaga dan mengasihi kami
Degan maunah dan hidayahnya yang kami butuhkan sekali
Mudah-mudahan Allah senantiasa menjaga diri kita baik dari ucapan,
perbuatan serta kayakinankita dari tindakan yangdapat embatalkan keimanan ita.
Amin,amin ya rabbal alamin