Tuesday, December 10, 2013

Murtad Oh Murtad



            Pada edisi kali ini kita akan membahas sesuatu tema yang besar yang pada umumnya dianggap sepele oleh halayak masyarakat awam. Bahkan, lebih parahnya orang yang sudah mengetahui hal yang bisa murtad pun masih saja kerap melakukannya. Mengenai hal-hal tersebut, maka dari itu yang akan kita bahas diantaranya ialah, apa defines murtad yang sebenarnya? Apakah sesui dengan defins yan kita anggap? Kemudan apakah perbuatan kita ini pernah melakukan apa saja yang membuat murtad? Sehingga dengan tak sengaja membuat perbuatan itu membawa kepada kemurtadan. ¬naudzubillah¬, dari sebab itulah tema ini sangatlah perluh diperhatikan secara detail dan perinci. Serta akan kam berikan jawban yang telah kami diskusikan sebagai berikut.
            Mulanya kita akan mendifinisikan makn murtad, secara etimologi ialah keluar, batal. Sedangkan terminology, keluar dari agam islam baik dari qouli, fi’li, dan i’tiqodi, sengaja atau tak disengaja. Kelima pokok ini akan dijabarkan sebagai berikut:
Ø  Qouli: mengkafirkan orang lain dengn sengaja, atau mengucapkan ucapan yan biasa dipakai oleh orang kafir (bercanda atau tidak) seperti halnya: “haleloya” (ucapan orang nasroni.  Intinya yaitu ucapan yang digunakan untuk menghina menentang, meremehkan, merendahkan, mencela suatu perkara yang di tentukan oleh aturan-aturan allah) atau ucapan-ucapan semacamnya. Lantas kenapa hal n bisa membuat murtad bagi si qoul, bukankah kalau kita cumin sekedar bercanda tidak apa-apa? Karena ucapan itu kan hanyaberkenaan dengan sekedar ucapan, dan itu pun juga bercanda, sedangkan aku masih mempercaya(imamn) kepada tuhanku? Kawan ingatlah, islam telah melarang kita untuk bercanda dalam perkara yang mempermainkan agama serta problemnya dalam alquran dijelaskan:


وَلَئِن سَأَلۡتَهُمۡ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلۡعَبُۚ قُلۡ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُونَ ٦٥ لَا تَعۡتَذِرُواْ قَدۡ كَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡۚ إِن نَّعۡفُ عَن طَآئِفَةٖ مِّنكُمۡ نُعَذِّبۡ طَآئِفَةَۢ بِأَنَّهُمۡ كَانُواْ مُجۡرِمِينَ ٦٦
65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? 66. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.

karena bercanda ialah suatu hal yang disengaja(tidak mungkin kalau kita tak dalam kedaan sadar bisa bercanda) maka berarti dengan ucapan yang keluar dari mulut, telah menghina atau merndahkan aturan allah ini telah membuat suatu kekufuran dan kehancuran kepadanya. Walaupun dalam hatinya tak ada niatan untuk menghina. Karena hal ini ialah konsekuensi bercanda atau asal nyeplos.
Ø  Fi’li: seprti menyembah berhala, memaka aksesoris orang-orang kafir (klung slib misalnya) hal-hal semacam ini memanglah sangat dianggap sepele oleh kebanyakan muslim d era globalisasi sekarang. Maka dar itulah coba kita lirik sejenak tentang hakikat iman yang sebenarnya, yaitu mempercayai nabi Muhammad SAW. dan Allah taala serta ketika percaya haruslah ada perealisasian terhadap kepercayan itu ykni dengan perbuatan. Jka tdak maka imannya perlu ditanyakan. Kenapa imannya itu tak berani dinampakkan? Apakh dia ragu dengan kayakinannnya? Lantas kalau dia iman kenapa menampakkan memakai aksesoris-aksesori yang tek jelas?  Buknnkah meniru gaya berarti kita menyukainya? Terus kenpa lebih suka gaya orang kafir? Bagamna degan keyakinan atau lebih tepatnya ketettapan kecintaan kita terhadapa man yang selama ini diperthankan akan keberannya? Bukankah itu suatu kebohongan yang nyata?
Ø  Itiqodi: agu-ragu pada keberadaan Allah, Alquran, hari kiamat, surga neraka pahala dasiksa atau hal-hal seperti itu yang sudah disepekati oleh para ulama (ijma) msanya menghalalkan suatu perkara yng teah diharaman atau sebaliknya (untuk mengenai seab-seba yang dapatmebatlkan iman (murtad) maka dapat dilihat pada kitab sulamut taufiq, al-ilam, assifa)contoh diatas juga bisa membatalkan iman dikerenakan juga ada unsur untuk meremehkan, merendahkan atau hal-hal yang sudah disebutkan diawal pembahasan.
Kemudian dari pembahsan terbu timbul suatu pertanyaan “apak musyrik itu murtad?”jawabnnya adalh iy, “enapa isa begini? Karena musyrik ialh salah satu penyebab diantar sebab musabab yang dapat membatalkan iman.  Yaitu menyekutuan allah, sudah jelaslah tentang orang ini . tpi pelu di ingat kembali ahwa ada perbedaan yang mendalam antara orang musyrik dengan murtada dan juga orag kafir. Orang musyrik  ialah orang yang telah melakukan salah satu sebab-sebab perbuatan yang dapat membatalkan keimanannya dan ketik orang yang sudahmembatalka imnnya berarti dia dihukumi murtad. Dan setiaporang yang murtad itu statusnya kafir. Sedikit penambaha, orang kafir itu bisa di statuskn kafir kalu dia sudah meninggal, maksudnya kalau dia sudah mati jelas-jelas kita mengetahui bahwa imannya(batinnya, itiqod) dan dlohirnya (ucapan perbuatan) dalm keadaan kafir. Sedangkan orang yang kafir (masih hidup) belum tentu dia meniggal dalam keadaan kafir. Maka dari itulah jangan pernah kita mengolok orang kafir karena blum tentu dia kelak aka muslim cukuplah kita emencinya dan berdoa kepada Alla agar senantiasa ma ita dibawa hingga mati. ¬amin¬ serta sebagai muslim harulah berhati-hati dengan perbuatan yang dapat meurtadkan. Karena orag yang sudah murtad lebih dari 2 kali dan mengenai mengqodo amal perbuatannya selama murtad ini terjadi khilah:
v  Imam syafii dan imam hambali mengqodo hanya saat ia mulai murtad sehigganmasu islam. Ja sudahmurta 2 kali masih menleran ntuk masu isam kembali.
v  Sedangkan menrut imam hanai yangterkenal dengan ketegesanya megatakan orang yang murtad, semua amalnya terhpuskan dan keta kembali mask islam hau mengqodo mulai kapan dia balighnya dan disaat orang itu sudah murtad dua kali maka selamnya stausnya kafir.
Murtad oh mutad,
Kau ini menakutkan sekali untuk diri (kita)
Aku haru berhati-hati lagi,
Supaya kau tak menghampiri dan menyentuh iman islami,
Dan aku memohon kepada sang ilahi
Tuk selau menjaga dan mengasihi kami
Degan maunah dan hidayahnya yang kami butuhkan sekali
Mudah-mudahan Allah senantiasa menjaga diri kita baik dari ucapan, perbuatan serta kayakinankita dari tindakan yangdapat embatalkan keimanan ita. Amin,amin ya rabbal alamin



Description: Murtad Oh Murtad Rating: 4.5 Reviewer: Masykur ItemReviewed: Murtad Oh Murtad
Written by: Muhammad Masykur
EL-MAMBATS Updated at: 12:59 AM

Silahkan untuk mencopy paste artikel diatas dan menyebarluaskannya dengan syarat harus menyertakan link sumber pada blog ini, baca Police Privacy untuk lebih jelasanya.

DMCA.com
Protected by Copyscape Online Copyright Checker

Baca Artikel Terkait :

Berlangganan Via Email

click here or enter email below

Comments
0 Comments

Post a Comment

Powered by Blogger.

 
Back to Top